Frankfurt, KompasOtomotif - Mercedes-Benz berharap besar pada model terbarunya S-Class Pullman yang didapuk sebagai mobil termewah di dunia, siap dipasarkan mulai 2015. Sedan premium ini punya dimensi bongsor, bahkan dianggap paling besar dalam kategori mobil penumpang buatan pabrik.
Panjang Pullman mencapai 6.400 mm atau 406 mm lebih pajang dari Rolls-Royce Phantom. Harganya juga ditaksir 1 juta dollar AS (Rp 12,02 miliar), atau dua kali lipat lebih dari Phantom yang punya banderol 474.900 dollar AS (Rp 5,71 miliar).
Mobil ini seolah mengingatkan pada model Pullman lawas yang pernah dimiliki desainer ternama, Coco Chanel atau mantan orang nomor satu Filipina Ferdinand Marcos. Mobil ini diproduksi menggunakan baja anti peluru, berkonfigurasi tiga baris tempat duduk. Dengan empat bangku saling berhadapan pada baris dua dan tiga, terpisah dari ruangan supir.
Menurut sumber internal perusahaan, Pullman disiapkan sebagai model dengan margin tinggi. Pabrikan asal Stuttgart, Jerman ini berencana melepas Pullman dalam enam pilihan model, dua kali lipat dari generasi sebelumnya di 2011. Salah satunya, model kupe sport yang kabarnya siap dijual musim semi tahun ini.
Persaingan
Daimler berusaha mempertahankan persaingan tetap ketat antara rival senegara, Grup BMW, dan Audi di segmen mobil premium. Dengan model termewah ini, "Mereka mencoba menghidupkan kembali Pullman 600 yang sempat terkenal menjadi mobil orang penting di dunia, mulai dari diktator sampai mendiang John Lennon," jelas Tim Urquhart, analis IHS Automotive di London, dilansirBloomberg (26/6/2014).
"Mereka mau menunjukkan kalau Mercedes masih punya produk paling elit, mewah, dan termewah. Seperti ada simbol dalam mobil ini," tukas Tim.
Chief Executive Officer Daimler Dieter Zetsche mengatakan, mengandalkan S-Class untuk mengalahkan BMW dan Audi dalam hal keuntungan perusahaan dan jumlah penjualan pada akhir 2020. Dieter mengatakan sudah melakukan penelitian terhadap setidaknya lusinan versi untuk Pullman dan sudah melakukan pengujian kendaraan mulai di Black Forest (Jerman), Afrika Selatan, Swedia, dan AS demi menciptakan keseimbangan yang tepat antara kenyamanan dan pengendalian.
"Kami berangkat dengan ambisi memproduksi mobil terbaik di dunia. Sangat menyenangkan jika Anda bisa mulai mencapai tikungan pertama dan menyadari kalau ini level kompetisi yang tidak bisa raih," jelas Dieter.
Panjang Pullman mencapai 6.400 mm atau 406 mm lebih pajang dari Rolls-Royce Phantom. Harganya juga ditaksir 1 juta dollar AS (Rp 12,02 miliar), atau dua kali lipat lebih dari Phantom yang punya banderol 474.900 dollar AS (Rp 5,71 miliar).
Mobil ini seolah mengingatkan pada model Pullman lawas yang pernah dimiliki desainer ternama, Coco Chanel atau mantan orang nomor satu Filipina Ferdinand Marcos. Mobil ini diproduksi menggunakan baja anti peluru, berkonfigurasi tiga baris tempat duduk. Dengan empat bangku saling berhadapan pada baris dua dan tiga, terpisah dari ruangan supir.
Menurut sumber internal perusahaan, Pullman disiapkan sebagai model dengan margin tinggi. Pabrikan asal Stuttgart, Jerman ini berencana melepas Pullman dalam enam pilihan model, dua kali lipat dari generasi sebelumnya di 2011. Salah satunya, model kupe sport yang kabarnya siap dijual musim semi tahun ini.
Persaingan
Daimler berusaha mempertahankan persaingan tetap ketat antara rival senegara, Grup BMW, dan Audi di segmen mobil premium. Dengan model termewah ini, "Mereka mencoba menghidupkan kembali Pullman 600 yang sempat terkenal menjadi mobil orang penting di dunia, mulai dari diktator sampai mendiang John Lennon," jelas Tim Urquhart, analis IHS Automotive di London, dilansirBloomberg (26/6/2014).
"Mereka mau menunjukkan kalau Mercedes masih punya produk paling elit, mewah, dan termewah. Seperti ada simbol dalam mobil ini," tukas Tim.
Chief Executive Officer Daimler Dieter Zetsche mengatakan, mengandalkan S-Class untuk mengalahkan BMW dan Audi dalam hal keuntungan perusahaan dan jumlah penjualan pada akhir 2020. Dieter mengatakan sudah melakukan penelitian terhadap setidaknya lusinan versi untuk Pullman dan sudah melakukan pengujian kendaraan mulai di Black Forest (Jerman), Afrika Selatan, Swedia, dan AS demi menciptakan keseimbangan yang tepat antara kenyamanan dan pengendalian.
"Kami berangkat dengan ambisi memproduksi mobil terbaik di dunia. Sangat menyenangkan jika Anda bisa mulai mencapai tikungan pertama dan menyadari kalau ini level kompetisi yang tidak bisa raih," jelas Dieter.